Sabtu, 05 Juli 2014

Hidayah cinta di Al-Azhar


Assalamualaikum sahabat apa kabar?
ehm... hari ini saya akan mengutip sebuah tulisan dari buku " Engkau lebih cantik dari bulan purnama".

Disekeliling kita , terlalu banyak hikmah yang bisa dipetik untuk dijadikan pelajaran dalam menjalani hidup ini. baik dari kisah sehari-hari ataupun dari himpunan cerita lampau. tentang kisah cinta yang mengharu-biru, keshalehan orang - orang bijak, ataupun keberanian yang menginspirasi.

 Masalahnya maukah kita mengambil hikmah, menjadikan inspirasi, teladan , ataupun penyemangat kehidupan dari kisah- kisah tersebut. sejatinya, jiwa ini butuh untuk sekedar mengambil jeda. dalam deru kesibukannya, jiwa ini rindu sebuah ruang hening. dan itu adalah bagian dari ibadah yang tidak kalah nikmatnya.

kita awali tulisan ini dengan sebuah kisah yang berjudul " Hidayah cinta di Al-Azhar"...
check it out.... ^_^

Kisah tentang cinta anak manusia sudah menghiasi muka bumi sejak mula Nabi Adam menghuni dunia ini. dan cerita cinta selalu menjadi perbincangan yang menarik. Bahkan para ulama pun banyak menyusun kitab-kitab yang membahas masalah cinta. Muhammad bin dawud Az-zahiri punya buku cinta dengan judul
 " Az-zahrah". Dan menurut Ibnul Qayyim , Dawud az-zahiri sempat mengucapkan puisi cinta pada detik-detik terakhirnya didunia. juga, ibnu hazm al-andalusi punya kitab " thauq al-hamamah fil ilfati wa ulaf" kalung merpati.Bahkan , ulama Ibnul Qayyim pun punya kitab legendaris yang banyak berbicara tentang cinta, " Raudhatul muhibbin wa nuzhatul musytaqqin". 

Adanya ulama yang memutuskan untuk tidak menikah (Ulama al-uzzab) , seperti ibnu taimiyah, imam an-nawawi, ibnu jarir at-thabari, bukan berarti mereka tidak punya cinta. seorang gadis desa yang polos pernah mengisi ruang jiwa Sayyid Quthb. Betapa gembiranya sayyid ketika perempuan itu datang. tapi cintanya tak tersambung kepelaminan. biar keduanya saja yang memahaminya. mereka tidak melakukan dosa , memang. Tapi keduanya menderita. dan sayyid dieksekusi mati ditiang gantungan setelah itu.

hati yang patah , kasih yang tak terjangkau, atau cinta yang ditampik hanya sebagian dari cerita cinta. seperti sayap-sayap Gibran yang patah. Qais dan laila yang juga berakhir pada kematian. atau kisah zainuddin dan hayati yang kandas ketika kapal vanderwijck tenggelam.berikut adalah satu dari ribuan kisah tentang cinta itu.  . .

dahulu, seorang pemuda datang dari sebuah desa terpencil untuk talaqqi di universitas al-azhar. ia merantau ke mesir membawa impian besar dan harapan mendalam, bahwa kelak ia menjadi seorang alim rabbani. ia ingin menjadi da'i yang ikhlas membantu agama allah, seikhlas para ulama dahulu yang kisahnya telah banyak ia baca.

untuk menuntut ilmu, setiap pagi ia menghadiri halaqah di mesjid al-azhar. di situlah ia mendulang ilmu - ilmu fikih, tafsir, hadist, adab , balaghah , dan ilmu-ilmu keislaman lainnya. dengan takzim, setaip hari ia duduk mendengarkan ucapan syaikh yang menyampaikan pelajaran, dan petuah-petuah hikmah.

namun keberadaannya berbeda sejak beberapa bulan terakhir. kiriman uang sekedarnya dari orangtuanya yang bekerja sebagai petani di kampung , tak kunjung tiba. dan sudah beberapa hari, uang persediaannya habis setelah ia mencoba bertahan dengan menghemat sisa uangnya.

kebutuhan sehari-harinya mulai terganggu. bahkan, seringkali dalam sehari perutnya tidak tersentuh sepotongpun makanan. keadaan itu sering membuatnya tidak mampu berkonsentrasi penuh terhadap setiap pelajaran yang disampaikan syeikh.

hingga disuatu hari , ia tak bisa lagi menahan rasa lapar yang mendera perutnya. maka, ia memutuskan meninggalkan sejenak halaqah syeikh, dengan harapan diluar sana, ia dapat menemukan sepotong roti untuk mengganjal perutnya yang semakin lama semakin perih karena lapar.

ia terus berjalan menelusuri jalan dan lorong di sekitar kampus al azhar. tanpa ia sadari, ia sudah berada di sebuah lorong sempit dan tidak jauh dari tempat ia berdiri. pandangan nya tertuju kepada sebuah bangunan rumah yang terlihat lebih mewah dari rumah sekelilingnya. pintu rumah itu terbuka lebar dan tidak terlihat siapapun di dalam rumah tersebut. pemandangan yang menggoda siapa saja untuk masuk dan menjarah harta bendanya.

karna tak menemukan seorang pun, ia memutuskan masuk kedalam rumah itu. diruang makan ia mendapati hidangan makanan yang tertata rapi diatas meja seolah disiapkan untuk satu jamuan. aroma makanan betul-betul menggoda selera, menggugah perutnya yang perih didera rasa lapar.

saat akan menyantap makanan tersebut kemulutnya, seketika ia sadar ; "karna ilmu adalah cahaya allah. dan cahaya itu takkan dikaruniakan pada pelaku maksiat " nasehat imam asy-syafi'i kepada waqi' bin jarrah terngiang ditelinganya.

sungguh, memasukkan makanan haram ke dalam perut walaupun hanya secuil roti adalah bagian dari menghalangi cahaya itu. ia percaya mustahil menggabungkan antara cahaya dan kegelapan dalam satu ruang. dengan perut yang masih sangat lapar, ia memutuskan untuk kembali ke halaqah syaikh. di tempat itu, masih nampak para mahasiswa yang lain sedang khusyuk mendengarkan syarah yang disampaikan syeikh.

setelah pelajaran syeikh baru saja usai , tiba-tiba saja seorang wanita separuh baya menghampiri syaikh. lalu keduanya terliabat pembicaraan serius . tak satu pun yang hadir saat itu mendengar pembicaraan mereka. tidak lama kemudian, syaikh memanggil sang pemuda , "wahai abdullah, kemarilah !" pemuda menjawab , "labbaika ya syaikh , kenapa tiba-tiba syaikh memanggilku ?" begini... bagaimana pendapatmu jika kamu menikah ?" ujar syaikh. dengan terkejut pemuda itu menukas , "apa? apakah syaikh sedang bercanda denganku?" demi allah, sudah tiga hari ini perutku tidak pernah tersentuh makanan sedikitpun , istriku mau diberi makan apa, wahai syaikh ?"

 "Dengarkanlah. sesungguhnya wanita tua ini mengeluhkan kepadaku , kalau suaminya baru saja meninggal dunia. semuanya meninggalkannya bersama aisyah , putri satu-satunya , dan mewarisi harta dunia yang melimpah. ibunya ingin segera menikah dengan seorang pemuda saleh, atas pertimbanganku . ia membutuhkan menantunya nanti akan membantuya mengelola harta warisan, peninggalan ayahnya, bagaimana?"

seakan tak percaya , pemuda itu menjawab ," kalau demikian , baiklah wahai syaikh, terimakasih atas perhatiannya. saya siap menikah denganya. tak menunggu lama, mereka segera berjalan menuju kediaman aisyah. saat akan memasuki rumah , yang ternyata adalah rumah yang ia masuki sebelumnya, tiba - tiba saja pemuda itu meneteskan air mata. syaikh bertanya , " mengapa engkau menangis wahai abdullah ?" tanyanya keheranan. "apakah kau merasa terpaksa menikah dengan gadis ini ?"

"Bukan ya syaikh. bukan karna itu. tetapi, belum lama, aku memasuki rumah ini. hampir saja aku mengambil makanan yang ada diatas meja itu. tapi, aku teringat kalau makanan itu bukanlah milikku dan aku tidak boleh memakannya tanpa seizin pemiliknya.jika aku memakannya , itu berarti aku memasukkan makanan yang haram kedalam perutku. karena itu, aku segera meninggalkannya karena takut kepada allah. tapi, subhanallah , kini alla mengembalikannya kepada ku dengan cara yang halal."

syaikh bertasbih "mahasuci allah yang pernah berfirman ,Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar.Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. " ( Ath- Thalaq : 2-3)".

Akhirnya , pemuda dan gadis itu dinikahkan oleh syaikh dan disaksikan ibu aisyah, serta orang- orang yang dicintainya. subhanallah, pemuda desa itu telah mendapatkan limpahan rahmat karena rela meninggalkan sesuatu yang buakn miliknya. ia tidak saja menikahi aisyah , tetapi juga mewarisi harta kekayaan ayahnya. cinta itu datang dengan sendirinya karena buah dari kejujurannya.

ketakutannya kepada allah mengalahkan segala-galanya. karena  itulah, allah memberikan yang lebih banyak dari apa yang sudah ia tinggalkan. 


Tidak ada komentar: